Ada yang datang dan ada pula yang pergi
Tw//character death
Seisi ruangan rawat inap dimana Jinan tengah terbaring lemas tak sadarkan diri menggema suara tangisan dari sanak saudara dan kerabat dari Aksar dan Jinan yang datang untuk melihat kehadiran dua buah hati mereka. Berkabung menitikan air mata, dan dengan berat hati merelakan salah satu dari si kecil yang baru saja hadir kedunia kini telah di renggut kembali dalam rengkuhan sang ilahi.
Aksar yang sedang menunggu Jinan siuman sambil menggendong bayinya hanya bisa merenung tanpa menitikan satu tetes air mata seperti yang lain lakukan di sekitarnya. Sangat ingin sekali ia bergabung dengan mereka yang sedang menangisi kepergian anaknya, namun air matanya seperti terbelenggu dan tak di perbolehkan keluar dari bendungan pelupuk matanya.
Setelah 5 jam dari kepergian si kecil, Khenan dan Anugrah pun tiba di rumah sakit dan mulai menangis dari pintu masuk hingga bersujud di bawah kaki Aksar. Ayah dari si bayi hanya bisa menetap pada posisi awalnya sembari menunggu sang suami yang sedari tadi belum terjaga dari tidur panjangnya karena efek dari bius.
Bona masuk keruangan sambil mengecek keadaan Jinan, seluruh keluarga protes dan merasa khawatir karena penanganan yang lama dari rumah sakit kepada Jinan. Setelah di periksa beberapa perawat masuk dan mendorong tempat tidur Jinan keluar guna memindahkan Jinan ke ruangan yang lebih tenang, sebab hasil pemeriksaan dari bona Jinan sudah terjaga sedari berita kematian sudah tersebar hingga sanak saudara memasuki ruangannya. Stress berat yang di alami Jinan membuat tensinya naik karena menahan diri agar tidak menampakan sisi kehilangannya.
Aksar dan Jinan di beri ruang privasi untuk mereka berdua menenangkan diri. Seluruh keluarga dari ruangan sebelumnya juga sudah sampai di rumah duka, tepatnya di rumah orang tua Jinan. Proses pemakaman juga berlangsung pada sore hari setelah ashar tanpa kehadiran kedua orang tua dari si kecil yang telah meninggalkan mereka.